Bayangkan sebuah dunia tanpa telefon pintar, tanpa internet, tanpa Instagram! Susah bukan? Tapi tahukah anda, jauh di masa lampau, manusia sudah pun mendokumentasikan kehidupan mereka, bukan dengan 'selfie', tetapi dengan lukisan di dinding gua. Lukisan-lukisan ini, yang mungkin dianggap contengan oleh sesetengah pihak, sebenarnya adalah harta karun yang tak ternilai, jendela ke dunia nenek moyang kita yang penuh misteri.
Lukisan gua, atau seni parietal seperti yang dipanggil oleh para sarjana dengan penuh gaya, merupakan bentuk seni terawal yang diketahui. Fikirkan tentang betapa 'vintage'nya lukisan-lukisan ini! Antara yang tertua di dunia terletak di Gua Maros-Pangkep di Sulawesi, Indonesia, yang menampilkan lukisan babi hutan yang berusia sekurang-kurangnya 45,500 tahun. Itu lebih tua daripada piramid Mesir! Bayangkan betapa 'lamanya' babi hutan itu menunggu untuk 'viral' di internet!
Lukisan-lukisan ini, biasanya menampilkan haiwan, simbol abstrak, dan cap tangan, mungkin berfungsi sebagai pelbagai tujuan. Ada yang percaya ia adalah sebahagian daripada ritual shamanistik, sementara yang lain menganggapnya sebagai cara untuk merakam peristiwa penting, seperti pemburuan yang berjaya atau kedatangan musim baru. Apa pun tujuannya, satu perkara yang pasti: lukisan-lukisan ini membuktikan bahawa manusia sentiasa mempunyai keinginan untuk mengekspresikan diri, merakam pengalaman mereka, dan meninggalkan jejak mereka di dunia.
Namun, 'karya agung' prasejarah ini tidak terlepas daripada cabaran. Faktor persekitaran seperti perubahan iklim dan aktiviti manusia seperti vandalisme mengancam untuk memadamkan warisan budaya yang rapuh ini. Seperti pepatah lama mengatakan, "Yang lama dikelek, yang baharu dikendong." Tetapi adakah ini bermakna kita harus membiarkan khazanah purba ini lenyap begitu sahaja?
Memelihara lukisan tertua di dunia adalah tanggungjawab bersama. Kita perlu menyokong usaha pemuliharaan, mendidik generasi akan datang tentang kepentingannya, dan yang paling penting, menghormati warisan nenek moyang kita. Lagipun, lukisan-lukisan ini bukan sekadar 'contengan' di dinding gua, ia adalah cerminan jiwa manusia purba, yang mengingatkan kita tentang asal usul kita dan perjalanan panjang yang telah kita lalui sebagai sebuah spesies.
Kelebihan dan Kekurangan Mempelajari Lukisan Tertua di Dunia
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Memberikan pemahaman tentang kehidupan manusia purba | Tafsiran subjektif dan terbuka untuk pelbagai interpretasi |
Mempamerkan kemahiran artistik dan daya kreativiti manusia awal | Kerosakan dan ancaman persekitaran menyukarkan kajian lanjut |
Lukisan-lukisan tertua di dunia, seperti babi hutan di Sulawesi, mungkin tidak sejelas foto-foto di Instagram anda, tetapi ia membawa mesej yang lebih besar. Ia mengingatkan kita tentang keajaiban sejarah manusia, tentang keupayaan kita untuk mencipta dan berkomunikasi merentasi masa. Jadi, lain kali anda melihat lukisan kuno, luangkan sedikit masa untuk merenung dan menghargai 'coretan purba' ini, kerana ia adalah jendela ke masa lampau yang penuh misteri dan keajaiban.
Mengenal 5 Lukisan Tertua di Dunia, Sudah Tahu? - The Brass Coq
Ditemukan Lukisan Gua Tertua di Dunia, Berada di Sulawesi - The Brass Coq
Lukisan Tertua di Dunia Ternyata Ada di Indonesia - The Brass Coq
lukisan tertua di dunia - The Brass Coq
Lukisan Gua Tertua Di Dunia Ditemukan di Indonesia - The Brass Coq
Lukisan Gua Sulawesi Tambah Koleksi Prasejarah Indonesia - The Brass Coq
Buat Bangga, Lukisan Gua Tertua di Dunia Ternyata Ada di Indonesia - The Brass Coq
Di Sulawesi Selatan Arkeolog Temukan Lukisan Tertua di Dunia - The Brass Coq
Lagi, Lukisan Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi - The Brass Coq
Senjakala Leang Tedongnge, Lukisan Tertua di Dunia - The Brass Coq
Cave Paintings in Indonesia Redraw Picture of Earliest Art - The Brass Coq
Lukisan Gua Tertua di Dunia Berusia 51 Ribu Tahun, Ditemukan di - The Brass Coq
Lukisan Gua Tertua Di Dunia Ditemukan Di Sulawesi Selatan - The Brass Coq
7 Lukisan Gua Tertua di Dunia, Menakjubkan! - The Brass Coq
Arkeolog Ungkap Lukisan Tertua Berusia 51.200Tahun di Leang Karampuang - The Brass Coq